Selasa, 16 Juli 2013

rencana penelitian biologi pengaruh cahaya terhadap tanaman cabai rawit


RENCANA PENELITIAN TUGAS BIOLOGI
“ Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit”

DISUSUN OLEH :
NAMA : SARI HUMAIRA
KELAS : XII IPA 1
T/A      : 2013/2014


SMA NEGERI 2 MODEL BINJAI



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan yang berjudul “ Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas yang diberikan guru mata pelajaran biologi XII IPA 1.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa, masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan oleh penulis demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.


Binjai ,15 july 2013
Penulis,














  DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                              
DAFTAR ISI                                                                                                 
BAB I     PENDAHULUAN                                                                        
A.   LATAR BELAKANG……………………………………………………………… .4
B.  RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………… 4
C.  TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………. 4
D.  MANFAAT…………………………………………………………………………. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN……………………………5
B.    FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN TANAMAN……………………………………….7
BAB III    METODELOGI PENELITIAN
A.      HIPOTESA …………………………………………………………...…………9
B.      VARIABEL………………………………………………….………………….9
C.      JADWAL PENELITIAN……………………………………………………….10
D.     PROSEDUR KERJA
A. ALAT DAN BAHAN………………………………………………………11
             B. LANGKAH KERJA………………………………………………….……11
TABEL HASIL PENELITIAN……………………………………………..…………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………  ………11








BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Begitu pula dengan tanaman. Dalam proses pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh banyak factor diantaranya cahaya.
 Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sementara cahaya sangat berpengaruh dalam fotosintesis.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan , meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu , kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya , tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek , daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau , tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh. Pada intinya cahaya sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan yang optimal pada satu tumbuhan, oleh karena itu kelompok saya tertarik untuk melakukan penelitian tentang “pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman cabai rawit.”

B.     Rumusan Masalah
1.      Adakah pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit?

C.        Tujuan Penelitian
1.      Melakukan penelitian pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
2.      Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan paling cepat diantara  batang, dan daun.
3.      mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
4.      Mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible ( tidak dapat kembali ke bentuk semula ). Pertumbuhan bersifat kuantitatif yang artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif yang berarti tidak dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Pertumbuhan pada tanaman melalui empat tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder, dan pertumbuhan terminal. Namun tidak semua jenis tanaman melalui empat tahap tersebut.
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Pertumbuhan primer dan pertumbuhan terminal sama-sama memiliki tiga daerah pertumbuhan, yaitu daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi.
Jenis pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan Primer Pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. Diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apical. meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi. Teori  tentang perkembangan meristem apikal dijelaskan dengan teori histogen dan teori tunika korpus 
TEORI HISTOGEN
Teori histogenTitik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks). teori ini dikemukakan oleh Hanstein
TEORI TUNIKA KORPUS
teori tunika korpus teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus . Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt.
pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral. Ada dua macam meristem lateral yaitu kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar ) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).
Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis. Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur. Struktur biji Biji terdapat dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta rekomendasi makanan.
Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin ( jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari) PerkecambahanTahapan pertumbuhan dan perkembangan Pembelahan sel (cleavage): Jumlah bertambah banyak Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok Diferensiasi sel: Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi organogenesis sel : proses pembentukan organ tanaman morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi Perkecambahan; proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru.
Jenis perkecambahan:Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas: 
1.Perkecambahan tipe epigaeal Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil
2. Perkecambahan tipe hipogaeal Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil Perkecambahan 
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tanaman dewasa. 

                                                                                                               
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh factor dalam (internal) dan factor luar (eksternal).
FAKTOR INTERNAL
-          Gen
     Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang ada dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan

-          Hormon
     Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis.
      Ada 2 kelompok hormon yaitu :
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin) 
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin

-    Enzim
     Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama

FAKTOR EKSTERNAL
-          Air dan mineral
     Masuknya air kedalam biji  aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio

-          Cahaya matahari
Pada tahap pertama, energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan diubah menjadi bentuk energy kimia, ATP, dan senyawa pereduksi NADPH. Proses ini disebut tahap reaksi terang.
-          Suhu
Tiap kenaikan suhu 10º C, kecepatan reaksi enzim menjadi dua kali lipat. Hal ini berlaku dalam batas suhu yang wajar. Kenaikan suhu berhubungan dengan meningkatnya energi
kinetik pada molekul substrat dan enzim. Pada suhu yang lebih tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat. Sehingga, pada saat bertubrukan dengan enzim, energi molekul substrat berkurang. Hal ini memudahkan molekul substrat terikat pada sisi aktif enzim. Peningkatan suhu yang ekstrim dapat menyebabkan atom-atom penyusun enzim bergetar sehingga ikatan hidrogen terputus dan enzim terdenaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim dan menyebabkan enzim terlepas dari substratnya. Hal ini, menyebabkan aktivitas enzim menurun, denaturasi bersifat irreversible (tidak dapat
balik). Setiap enzim mempunyai suhu optimum, sebagian besar enzim manusia mempunyai suhu optimum 37º C. Sebagian besar enzim tumbuhan mempunyai suhu optimum 25º C
-Sitokinin
1.       Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
2.       Menghambat dominansi apikal oleh auksin
3.       Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
4.       Merangsang pemanjangan titik tumbuh
5.       Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
6.       Merangsang pembentukan akar cabang
7.       Menghambat pertumbuhan akar adventive
8.       Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun

-Asam Absisat (ABA)
1. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
2. Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air
3. Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
4. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya
5. Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
6. Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah
-Fungsi Giberelin
1. Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
2. Merangsang perkecambahan biji
3. Memecah dormansi biji
4. Merangsang pembungaan dan pembuahan






BAB III METODE PENELITIAN
A.  Hipotesis
Ho                          : Tidak ada pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit
H1                           :  Ada pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit
B.     Variabel
1.      Variabel bebas : Pemberian cahaya pada tumbuhan
2.      Varibel terikat : Pertumbuhan cabai rawit
3.      Variabel kontrol : Volume air untuk menyiram, sinar matahari langsung, tempat penanaman, waktu penanaman, jumlah tanah.

C.    Jadwal Penelitian
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No.
Nama Kegiatan
Waktu
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Melakukan penelitian
3.
Mengambil data
4.
Menulis laporan penelitian

D.    Alat dan Bahan
Alat dan Bahan :
-          10 butir bibit cabai rawit kering
-          2 folibek
-          Tanah berhumus

Langkah kerja :
1.                  Sediakan folibek sebanyak 2 buah.
2.                  Masukkan tanah ke dalam polibek.
3.                  Setelah itu tanamkan bibit ke dalam polibek, masing – masing polibek 5 biji kacang tanah.
4.                  folibek yang pertama diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung, yang kedua diletakkan di tempat yang gelap (tidak terkena cahaya).
5.                  Amati perkembanagn tanaman kacang tanahselama 1 minggu.
6.                  Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel.

TABEL PENGAMATAN

NO

HARI
POT 1 (CAHAYA)
Tinggi tanaman (cm)
POT II (GELAP)
Tinggi tanaman (cm)
1
I
2
II
3
III
4
IV
5
V
6
VI
7
VII







DAFTAR PUSTAKA
Suaragadis.blogspot.com
Pantrysmile.blogspot.com
Mftepundu.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar