RENCANA PENELITIAN
TUGAS BIOLOGI
“ Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit”
DISUSUN OLEH :
NAMA : SARI
HUMAIRA
KELAS : XII
IPA 1
T/A :
2013/2014
SMA NEGERI 2 MODEL BINJAI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas
rahmat-Nya, karena penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan yang berjudul “ Pengaruh Intensitas Cahaya
Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit”
Penulisan makalah adalah
merupakan salah satu tugas yang
diberikan guru mata pelajaran biologi XII IPA 1.
Dalam Penulisan makalah
ini penulis merasa, masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan oleh penulis demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini.
Binjai ,15 july 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………… .4
B. RUMUSAN
MASALAH…………………………………………………………… 4
C. TUJUAN
PENELITIAN……………………………………………………………. 4
D. MANFAAT………………………………………………………………………….
4
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN……………………………5
B.
FAKTOR-FAKTOR
PERTUMBUHAN TANAMAN……………………………………….7
BAB
III METODELOGI PENELITIAN
A. HIPOTESA
…………………………………………………………...…………9
B. VARIABEL………………………………………………….………………….9
C.
JADWAL PENELITIAN……………………………………………………….10
D. PROSEDUR
KERJA
A. ALAT DAN
BAHAN………………………………………………………11
B. LANGKAH KERJA………………………………………………….……11
TABEL HASIL
PENELITIAN……………………………………………..…………11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… ………11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Setiap makhluk
hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Begitu pula dengan tanaman.
Dalam proses pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh banyak factor
diantaranya cahaya.
Fotosintesis
adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang
dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Sementara cahaya sangat berpengaruh dalam
fotosintesis.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu
proses fotosintesis dan pertumbuhan , meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada
jenis tumbuhan. Selain itu , kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung
akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau).
Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan
fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya , tumbuhan yang
tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat
dengan kondisi relative pendek , daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau
, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh. Pada intinya cahaya
sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan yang optimal pada
satu tumbuhan, oleh karena itu kelompok saya tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman cabai rawit.”
B. Rumusan
Masalah
1. Adakah pengaruh cahaya
terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit?
C. Tujuan Penelitian
1. Melakukan penelitian
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
2. Mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan paling cepat diantara batang, dan daun.
3. mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
rawit.
4. Mengetahui pengaruh cahaya
terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan
dan Perkembangan pada Tanaman
Pertumbuhan merupakan proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible ( tidak
dapat kembali ke bentuk semula ). Pertumbuhan bersifat kuantitatif yang artinya
dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Perkembangan merupakan proses menuju
kedewasaan yang bersifat kualitatif yang berarti tidak dapat dinyatakan dalam
satuan bilangan.
Pertumbuhan pada tanaman melalui empat tahap, yaitu
perkecambahan, pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder, dan pertumbuhan
terminal. Namun tidak semua jenis tanaman melalui empat tahap tersebut.
Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Pertumbuhan primer dan
pertumbuhan terminal sama-sama memiliki tiga daerah pertumbuhan, yaitu daerah
pembelahan sel, daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi.
Jenis pertumbuhan dan
perkembangan Pertumbuhan Primer Pertumbuhan yang menyebabkan batang
batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. Diawali dengan
pembelahan sel di daerah meristem apical. meristem apikal terbagi atas 3 daerah
yaitu daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi. Teori tentang perkembangan meristem apikal
dijelaskan dengan teori histogen dan teori tunika korpus
TEORI HISTOGEN
Teori histogenTitik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks). teori ini dikemukakan oleh Hanstein
Teori histogenTitik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks). teori ini dikemukakan oleh Hanstein
TEORI TUNIKA KORPUS
teori tunika korpus teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus . Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt.
teori tunika korpus teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus . Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt.
pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan yang menyebabkan akar
dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan
pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral. Ada dua macam meristem
lateral yaitu kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang
menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke
arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar ) dan kambium
gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang
berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).
Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai
pertumbuhan, menuju tingkat pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses
perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis,
organogenesis dan gametogenesis. Perkembangan merupakan proses kualitatif
yang tidak dapat di ukur. Struktur biji Biji terdapat dalam buah,
biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta
rekomendasi makanan.
Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm
atau beralbumin ( jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin
(biji bunga matahari) PerkecambahanTahapan pertumbuhan dan
perkembangan Pembelahan sel (cleavage): Jumlah bertambah
banyak Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok Diferensiasi
sel: Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi organogenesis sel :
proses pembentukan organ tanaman morfogenesis sel: Organ satu dengan yang
yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi Perkecambahan;
proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru.
Jenis perkecambahan:Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dibedakan atas:
1.Perkecambahan tipe
epigaeal Perkecambahan
yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan
tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil
2. Perkecambahan
tipe hipogaeal Perkecambahan
yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam
tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil Perkecambahan
Perkecambahan
adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tanaman
dewasa.
B.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan perkembangan
dipengaruhi oleh factor dalam (internal) dan factor luar (eksternal).
FAKTOR INTERNAL
- Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang ada dalam
sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang
khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan
- Hormon
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul
organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke
bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan
respons fisiologis.
Ada 2
kelompok hormon yaitu :
a. Hormon
pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin)
b. Hormon
penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam
traumalin
- Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang
mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup
(Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak
dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen
menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi
lingkungan yang sama
FAKTOR EKSTERNAL
- Air dan mineral
Masuknya air kedalam biji aktifnya enzim-enzim
untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon /
endosperm Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun
komponen sel, dan pertumbuhan embrio
- Cahaya matahari
Pada tahap pertama, energi matahari ditangkap oleh pigmen
penyerap cahaya dan diubah menjadi bentuk energy kimia, ATP, dan senyawa
pereduksi NADPH. Proses ini disebut tahap reaksi terang.
- Suhu
Tiap kenaikan suhu 10º C, kecepatan reaksi enzim menjadi dua
kali lipat. Hal ini berlaku dalam batas suhu yang wajar. Kenaikan suhu
berhubungan dengan meningkatnya energi
kinetik pada molekul substrat dan enzim. Pada suhu yang
lebih tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat. Sehingga, pada saat
bertubrukan dengan enzim, energi molekul substrat berkurang. Hal ini memudahkan
molekul substrat terikat pada sisi aktif enzim. Peningkatan suhu yang ekstrim
dapat menyebabkan atom-atom penyusun enzim bergetar sehingga ikatan hidrogen
terputus dan enzim terdenaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga
dimensi enzim dan menyebabkan enzim terlepas dari substratnya. Hal ini,
menyebabkan aktivitas enzim menurun, denaturasi
bersifat irreversible (tidak dapat
balik). Setiap enzim mempunyai suhu optimum, sebagian besar
enzim manusia mempunyai suhu optimum 37º C. Sebagian besar enzim tumbuhan
mempunyai suhu optimum 25º C
-Sitokinin
1.
Bersama auksin, dan giberelin merangsang
pembelahan dan pemanjangan sel.
2.
Menghambat dominansi apikal oleh auksin
3.
Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
4.
Merangsang pemanjangan titik tumbuh
5.
Mematahkan dormansi biji serta merangsang
pertumbuhan embrio
6.
Merangsang pembentukan akar cabang
7.
Menghambat pertumbuhan akar adventive
8.
Menghambat proses penuaan (senescence) daun,
bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan
kematian sel-sel daun
-Asam Absisat (ABA)
1. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah
titik tumbuh
2. Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air
3. Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
4. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya
5. Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
6. Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah
2. Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air
3. Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
4. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya
5. Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
6. Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah
-Fungsi Giberelin
1. Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
2. Merangsang perkecambahan biji
3. Memecah dormansi biji
4. Merangsang pembungaan dan pembuahan
2. Merangsang perkecambahan biji
3. Memecah dormansi biji
4. Merangsang pembungaan dan pembuahan
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Hipotesis
Ho :
Tidak ada pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabai rawit
H1 :
Ada pengaruh cahaya terhadap kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit
B. Variabel
1. Variabel bebas : Pemberian
cahaya pada tumbuhan
2. Varibel terikat : Pertumbuhan
cabai rawit
3. Variabel kontrol : Volume
air untuk menyiram, sinar matahari langsung, tempat penanaman, waktu penanaman,
jumlah tanah.
C. Jadwal
Penelitian
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No.
|
Nama Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Menyiapkan alat dan bahan
|
|
2.
|
Melakukan penelitian
|
|
3.
|
Mengambil data
|
|
4.
|
Menulis laporan penelitian
|
D. Alat
dan Bahan
Alat dan Bahan :
- 10
butir bibit cabai rawit kering
- 2 folibek
- Tanah
berhumus
Langkah
kerja :
1.
Sediakan folibek
sebanyak 2 buah.
2.
Masukkan tanah ke dalam
polibek.
3.
Setelah itu tanamkan
bibit ke dalam polibek, masing – masing polibek 5 biji kacang tanah.
4.
folibek yang pertama
diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung, yang kedua
diletakkan di tempat yang gelap (tidak terkena cahaya).
5.
Amati perkembanagn
tanaman kacang tanahselama 1 minggu.
6.
Masukkan hasil
pengamatan ke dalam tabel.
TABEL PENGAMATAN
NO
|
HARI
|
POT 1 (CAHAYA)
Tinggi tanaman (cm)
|
POT II (GELAP)
Tinggi tanaman (cm) |
||||
1
|
I
|
||||||
2
|
II
|
||||||
3
|
III
|
||||||
4
|
IV
|
||||||
5
|
V
|
||||||
6
|
VI
|
||||||
7
|
VII
|
DAFTAR PUSTAKA
Suaragadis.blogspot.com
Pantrysmile.blogspot.com
Mftepundu.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar